Konseling itu apa sih? Ngapain aja saat konseling? Nakutin gak sih? Mungkin pertanyaan-pertanyaan seperti itu sering muncul di benak anda saat mendengar kata “konseling”, apalagi kalau disuruh konseling rasanya bertemu situasi yang asing banget. Tenang aja.. konseling itu kayak curhat kok. Gak percaya? Nih lihat gambarannya.. Kita sebut orang yang lagi punya masalah itu “klien” ya. Klien datang ke Psikolog dengan berbagai masalah yang dia pikirkan dan rasakan, ibaratnya seperti benang kusut, kusut banget! Berasa dunia ini udah hitam kelam aja. Klien memutuskan datang ke Psikolog karena dia pengen dibantu menyelesaikan masalahnya yang ruwet. Saat datang ke Psikolog dengan benang kusut, klien menceritakan semua masalahnya beserta uneg-unegnya sampai ngebul kayak asap, dan mempertanyakan bagaimana cara menyelesaikannya, butuh solusi, butuh masukan. Klien bisa bercerita sesukanya dengan gaya ekspresi bebas, mau sambil ketawa boleh, sedih boleh juga, kalau nangis juga boleh kok. Sekali lagi tenang.. Psikolog terima semuanya. Apalagi semua kerahasiaan akan terjaga rapat lho. Psikolog gak cuma mendengarkan, tapi juga akan menanggapi cerita klien. Anggap aja curhat ke teman. Setelah klien menceritakan semua masalahnya yang kusut, selanjutnya tugas Psikolog membantunya. Gimana caranya Psikolog bisa bantu? Psikolog punya banyak bekal yaitu ilmu dan pengalaman mengatasi masalah-masalah klien yang bermacam-macam. Pastinya tiap klien punya masalah yang berbeda. Semua bekal yang dimiliki Psikolog bersifat ilmiah, bukan asal-asalan. Psikolog akan membantu dan membimbing klien, bersama-sama dalam menemukan solusi terbaik untuk merapikan benangnya yang kusut, menemukan jalan keluar.
Proses merapikan benang kusut itu meliputi kegiatan pendalaman masalah yang dialami klien, pencatatan oleh Psikolog, serta proses diskusi dan pengambilan langkah-langkah penyelesaian masalah. Proses konseling biasanya gak cukup 1 kali pertemuan aja, bisa 2-3 kali pertemuan, tergantung kebutuhan tiap klien. Kok lama sih? Psikolog gak akan “menyiksa” klien untuk konseling berlama-lama. Kalau klien ingin benar-benar masalahnya selesai ya harus dikupas secara mendalam dong ya. Anggap aja sambil belajar ilmu baru. Teknik konseling juga disesuaikan usia tiap klien. Psikolog akan menggunakan cara yang berbeda saat menghadapi klien anak, remaja, atau orang tuanya. Psikolog berharap setelah proses konseling selesai, klien mendapat pencerahan, benang tergulung rapi, merasa senang dari sebelumnya, dan semangat lagi dalam menjalani hidup selanjutnya.
0 Comments
|
Archives
December 2015
Categories |