LAYANAN PSIKOLOGI DI CDIA
Layanan psikologi yang tersedia di CDIA adalah untuk membantu menangani masalah anak dan orang tua dengan proses pemeriksaan psikologi, asesmen psikologi, konsultasi psikologi. Semua proses dilakukan sesuai dengan kebutuhan tiap klien dan berhubungan dengan masalah yang dihadapi anak, remaja, dan orang tua.
Salah satu layanan CDIA adalah konseling. Konseling yaitu proses yang dijalani oleh klien dengan Psikolog, terdiri dari kegiatan pendalaman masalah yang diaalami klien, pencatatan oleh Psikolog, serta proses diskusi dan pengambilan langkah-langkah penyelesaian masalah.
Beberapa layanan CDIA, yaitu:
Masalah-masalah yang dapat ditangani CDIA, yaitu:
1. Anak (0 – 10 tahun)
Gangguan atau keterlambatan perkembangan, persiapan sekolah, kesulitan belajar, lambat dalam belajar, hubungan orang tua dan anak, masalah kepribadian (contoh: kurang percaya diri, agresif, sulit dalam adaptasi, tidak mau bertemu dengan orang baru), anak berkebutuhan khusus (contoh: Autisme, Intellectual disability (retardasi mental), ADHD, ADD, Down Syndrome), dll.
2. Remaja (11 – 16 tahun)
Masalah komunikasi dengan orang tua, masalah belajar, pencarian identitas diri, gangguan emosi, minat dan bakat, pemilihan jurusan atau bidang pekerjaan.
3. Orang tua
Kebingungan menemukan potensi anak, komunikasi dengan anak kurang efektif, tidak bisa tegas kepada anak, emosi negatif yang berlebihan, ingin mengembangkan kelebihan anak, dll.
Salah satu layanan CDIA adalah konseling. Konseling yaitu proses yang dijalani oleh klien dengan Psikolog, terdiri dari kegiatan pendalaman masalah yang diaalami klien, pencatatan oleh Psikolog, serta proses diskusi dan pengambilan langkah-langkah penyelesaian masalah.
Beberapa layanan CDIA, yaitu:
- Pemeriksaan psikologi
- Konseling anak dan orang tua
- Evaluasi perkembangan
- Evaluasi lingkungan sosial
- Client problem solving
- Follow-up berkala
- Seminar mengenai Parenting
- Pelatihan softskills
Masalah-masalah yang dapat ditangani CDIA, yaitu:
1. Anak (0 – 10 tahun)
Gangguan atau keterlambatan perkembangan, persiapan sekolah, kesulitan belajar, lambat dalam belajar, hubungan orang tua dan anak, masalah kepribadian (contoh: kurang percaya diri, agresif, sulit dalam adaptasi, tidak mau bertemu dengan orang baru), anak berkebutuhan khusus (contoh: Autisme, Intellectual disability (retardasi mental), ADHD, ADD, Down Syndrome), dll.
2. Remaja (11 – 16 tahun)
Masalah komunikasi dengan orang tua, masalah belajar, pencarian identitas diri, gangguan emosi, minat dan bakat, pemilihan jurusan atau bidang pekerjaan.
3. Orang tua
Kebingungan menemukan potensi anak, komunikasi dengan anak kurang efektif, tidak bisa tegas kepada anak, emosi negatif yang berlebihan, ingin mengembangkan kelebihan anak, dll.